STOP BERITA HOAX DENGAN MELAKUKAN VERIFIKASI DI CEK FAKTA TEMPO!
Halo teman, apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat, ya. Sudah baca berita apa hari ini terutama yang berkaitan dengan pandemi? Sebagai kaum milenial, tentu saja kita tidak mau ketinggalan update berita tentang Covid - 19, tetapi sayangnya banyak sekali berita hoax yang bertebaran sehingga menyebabkan kebingungan ditengah keresahan kita saat ini.
Internet Vs Berita Hoax
Tahun 2021, siapa sih yang tidak kenal makhluk tak kasat mata bernama internet? Mulai dari anak – anak hingga lansia menggunakan internet untuk menunjang aktivitas sehari – hari baik itu sekedar berselancar di sosial media, urusan pekerjaan, hingga kebiasaan baru semenjak pandemi yaitu belajar daring dirumah. Bukankah hal tersebut merupakan sesuatu yang positif? Artinya, masyarakat Indonesia sudah tidak gaptek lagi. Namun sayangnya, hal tersebut tidak dibarengi dengan literasi digital yang baik. Apalagi, top 5 aplikasi yang diakses oleh masyarakat Indonesia yaitu Youtube, whatsapp, facebook, Instagram dan twitter. Memang, platform – platform tersebut terkenal sangat cepat dalam menyebarkan informasi. Namun, apakah informasi yang tersebar di sosial maya tersebut bisa dipertanggungjawabkan? Ataukah hanya berita hoax yang menguntungkan sebagian pihak dan masyarakat yang tidak tahu kebenarannya menjadi korban? Lalu, langkah apa yang harus kita lakukan agar tidak mudah termakan berita hoax? Sementara menurut data Kominfo, ada 900 situs penyebar berita hoax. Ih, seram!
1. Cek Alamat situs
Untuk melakukan pengecekan alamat situs bisa dicek di who.is dan domainbigdata.com
2. Cek Data Perusahaan Media
Untuk melakukan pengecekan perusahaan media apakah kredibel atau tidak, bisa di cek melalui direktori Dewan Pers.
3. Cek Detail Visual
Situs abal – abal biasanya memiliki tampilan visual yang hampir menyerupai situs kredibel, tetapi jika diteliti lebih lanjut akan terdapat pebedaan – perbedaan misalnya dari gambar header maupun logoonya.
4. Waspada Bila Terlalu Banyak Iklan
Nah, jika berkunjung ke situs yang memiliki banyak iklan maka kita perlu berhati – hati. Biasanya, situs tersebut memanfaatkan clickbait untuk mendapatkan keuntungan dari iklan.
5. Bandingkan Ciri-Ciri Pakem Media Mainstream
Bandingkan sejumlah ciri pakem khas jurnalistik di media. Misalnya nama penulis, hyperlink, narasumbernya kredibel atau tidak, dan lain – lain.
6. Cek About Us
Sesuai UU Pers, situs berbadan hukum harus memiliki penanggung jawab yang bisa di cek melalui About Us.
7. Waspada Dengan Judul Sensasional
Jangan hanya membaca berita dari judulnya! Harus dibaca seluruh artikel sampai tuntas. Terkadang, oknum – oknum tertentu menggunakan judul sensasional untuk mendapatkan banyak klik.
8. Cek Ke Situs Media Mainstream
Untuk memastikan informasi yang dimuat di situs non-mainstream merupakan berita hoax atau bukan, kita bisa melakukan perbandingan ke situs mainstream.
9. Cek Google Reverse Image
Cek foto utama yang dimuat di tempat lain, situs abal – abal biasanya mencuri foto di tempat lain. Untuk mengecek foto bisa menggunakan google reverse image. Selain untuk mengecek foto, google reverse image bisa untuk mengecek video. Alternatif lain bisa menggunakan Yandex, Bing.com.
Berita Hoax Kesehatan Di Tengah Pandemi, Awas Bisa Menyesatkan!
Di masa pandemi, penggunaan media sosial begitu masif. Hal ini mempengaruhi proses penyebaran informasi yang salah jadi lebih cepat, fenomena ini disebut infodemik. Berdasarkan data Masyarakat Anti Fitnah Indonesia ( MAFINDO ), jumlah berita hoax kesehatan meningkat dari 7% ke 56% selama 2019 – 2020. Sementara data dari Kominfo, tercatat 1.471 berita hoax kesehatan tersebar di berbagai media hingga 11 Maret 2021.
Jika dibiarkan, berita hoax kesehatan yang tersebar selama pandemi tentu saja akan merugikan banyak pihak karena bisa menimbulkan kebingungan dan kepanikan di masyarakat. Selain itu, timbulnya ketidakpercayaan terhadap pemerintah, otoritas kesehatan dan ilmu pengetahuan. Maka, ketika mendapatkan berita hoax kesehatan sebaiknya jangan langsung percaya sebelum membaca keseluruhan isi berita. Apalagi, berita hoax biasanya dibuat dengan judul yang sangat sensasional. Setelah dibaca, lihat siapa penulisnya apakah kredibel atau tidak, kemudian lihat tanggalnya. Bisa jadi itu berita lama, hanya saja banyak di share oleh orang lain.
Untuk memeriksa fakta terutama yang berkaitan dengan kesehatan, sebenarnya kita bisa mengambil referensi dari sumber terpercaya misalnya World Health Organization ( WHO ), Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ), Kementrian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM ), jurnal ilmiah, dan lain – lain. Namun, saya yakin tidak semua orang mau bersusah payah melakukan hal tersebut, terlebih bagi orang yang merasa dirinya tidak punya akses kesana. Padahal website – website tersebut sangat mudah diakses, kan?
Langkah paling mudah untuk melakukan cek fakta terhadap berita hoax yang beredar yaitu dengan melakukan verifikasi ke organisasi pemeriksa fakta. Banyak sekali organisasi pemeriksa fakta dalam lingkup nasional seperti Cek Fakta Tempo, sementara dalam lingkup internasional misalnya AFP Fastcheck dan Washington Post Fastcheckers.
Susu Beruang Bisa Sembuhkan Covid - 19, Hoax Atau Fakta?
Berbicara mengenai berita hoax kesehatan selama pandemi, saya yakin kita seringkali dibuat bingung. Sebut saja kabar miring tentang vaksin yang membuat sebagian orang maju mundur untuk melakukannya. Belum lagi sebagian orang menganggap Covid - 19 hanya bagian dari konspirasi. Ah, intinya banyak sekali berita hoax kesehatan yang beredar akhir – akhir ini. Namun, ada satu berita yang cukup menarik bagi saya yaitu mengenai susu beruang yang bisa menyembuhkan Covid – 19. Kenapa menarik? Karena dari satu berita saja, bisa berdampak terhadap banyak hal.
Dari segi medis, orang yang percaya dengan berita tersebut akan meyakini bahwa susu beruang adalah obat Covid – 19. Kemudian, orang – orang akan berburu susu tersebut yang katanya langka di sebagian tempat. Berburu secara online, masih oke lah ya. Namun, jika berburu secara offline dan mengabaikan protokol kesehatan, apa jadinya coba? Belum lagi harga susu tersebut yang katanya jadi melambung tinggi karena banyak permintaan dari pembeli. Wah, ini apalagi berdampak pada keuangan rumah tangga. Lalu, bagaimana cara mengecek bahwa susu beruang bisa sembuhkan Covid – 19 adalah berita hoax atau fakta?
Pertama, kita tidak boleh ikut – ikutan panik berburu susu beruang sebelum mengetahui kebenarannya. Kedua, jangan dulu sebarkan berita ke orang lain bahwa susu beruang bisa menyembuhkan Covid – 19. Mungkin maksud kita baik, ingin berbagi informasi. Namun, jika informasi yang kita sebarkan belum tentu kebenarannya maka bisa berakibat orang lain ikut – ikutan percaya dan menyebarkan. Langkah selanjutnya, cari tahu kebenaran dari berita yang masih keliru antara hoax atau fakta tersebut.
Bagi sebagian orang yang mau melakukan usaha ekstra untuk melakukan verifikasi sebuah berita, tentunya mereka tidak akan keberatan untuk mencari data ilmiah mengenai kandungan susu beruang yang katanya bisa menyembuhkan Covid – 19. Namun, jika ingin melakukan cara cepat bisa mengeceknya di organisasi pemeriksa fakta, kali ini saya menggunakan Cek Fakta Tempo. By the way, setelah saya melakukan pengecekkan di Dewan Pers, Tempo merupakan salah satu dari sekian banyak media yang kredibel, ya.
Untuk melakukan verifikasi berita hoax di Cek Fakata Tempo, caranya masukkan di kolom pencarian google, susu beruang cek fakta tempo kemudian akan keluar hasilnya seperti gambar dibawah https://cekfakta.tempo.co/fakta/1437/keliru-susu-beruang-bear-brand-dapat-menyembuhkan-covid-19.
Untuk melakukan pengecekkan berita - berita lainnya, bisa langsung klik kunjungi website Cek Fakta Tempo atau berkunjung ke instagram @tempo.cekfakta
Post a Comment for "STOP BERITA HOAX DENGAN MELAKUKAN VERIFIKASI DI CEK FAKTA TEMPO!"